RDS Group Perkuat Keamanan Siber Nasional Lewat Zero Trust

Kamis, 09 Oktober 2025 | 11:12:15 WIB
RDS Group Perkuat Keamanan Siber Nasional Lewat Zero Trust

JAKARTA - Transformasi digital yang berlangsung pesat mendorong perusahaan untuk semakin serius dalam mengelola risiko siber.

Menyadari hal ini, RDS Group menegaskan komitmennya untuk memperkuat lini bisnis keamanan siber dan integrasi sistem melalui anak usahanya, RDS System Integration (BION). 

Perusahaan menghadirkan solusi teknologi terintegrasi berbasis pendekatan Zero Trust, yang dirancang untuk membantu korporasi mengelola risiko digital yang semakin kompleks di era ekonomi berbasis data.

Langkah ini sekaligus menjadi strategi RDS Group untuk merespons permintaan keamanan digital yang meningkat lintas industri, mulai dari pemerintahan, sektor keuangan, asuransi, hingga layanan publik. 

Seluruh sektor tersebut menghadapi tantangan yang sama: menjaga keamanan data dan kepercayaan pengguna di tengah ancaman siber yang terus berkembang, serta potensi kebocoran informasi yang merugikan.

General Manager RDS System Integration, Linda Kristianto, menekankan pentingnya penerapan Zero Trust sebagai fondasi dalam membangun sistem pertahanan digital yang tangguh. “Prinsip never trust, always verify memastikan setiap akses dan interaksi digital harus diverifikasi, baik dari sisi internal maupun eksternal,” ujarnya.

Linda menambahkan bahwa perlindungan data kini bukan sekadar soal kepatuhan terhadap regulasi, tetapi menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang menentukan daya saing perusahaan. “Masalah di dunia teknologi saat ini tidak sederhana. Solusi yang dihadirkan harus dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” jelasnya.

Dalam pandangan Linda, teknologi lebih dari sekadar inovasi. Ia menekankan bahwa teknologi harus memberikan dampak yang nyata dan visioner. Ia juga mendorong keterlibatan perempuan dalam membangun masa depan teknologi Indonesia, membuka ruang lebih luas bagi mereka untuk berkontribusi di sektor keamanan siber.

RDS System Integration, di bawah kepemimpinan Linda, mengembangkan solusi end-to-end di bidang IT dan keamanan siber dengan berfokus pada tiga pilar utama. Pertama, aspek preventif, yang meliputi penerapan Zero Trust Access, pengamanan jaringan, dan perlindungan endpoint untuk mencegah malware memasuki sistem internal.

Kedua, aspek kuratif, yang mencakup real-time monitoring untuk mendeteksi anomali sejak dini, serta pemanfaatan Cyber Recovery Vault—brankas data terisolasi—untuk memastikan pemulihan cepat dan aman bila terjadi insiden. Ketiga, pilar berkelanjutan, yakni sistem yang dirancang agar perusahaan dapat memitigasi risiko secara menyeluruh, mulai dari perlindungan awal hingga pemulihan pasca insiden.

Dengan strategi ini, RDS Group tidak hanya menawarkan perlindungan bagi infrastruktur digital perusahaan, tetapi juga membantu membangun ekosistem digital yang lebih aman bagi seluruh pengguna. Pendekatan Zero Trust memungkinkan setiap interaksi dan akses dianalisis secara menyeluruh, meminimalkan celah yang dapat dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.

Menurut Linda, tantangan integrasi sistem kini jauh lebih kompleks dibanding masa lalu. Sistem yang solid harus mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri yang terus berubah, serta menghadapi ancaman siber yang semakin canggih dan bervariasi.

Dalam praktiknya, pendekatan Zero Trust yang diterapkan RDS System Integration melibatkan proses verifikasi berlapis. Setiap pengguna, perangkat, dan aplikasi diperiksa secara ketat sebelum diberikan akses, sehingga risiko internal maupun eksternal dapat diminimalkan. Metode ini berbeda dari sistem keamanan tradisional yang mengandalkan perimeter defense, karena Zero Trust menekankan pengawasan terus-menerus dan mitigasi risiko di setiap titik akses.

Selain itu, penerapan sistem ini juga mendorong perusahaan untuk lebih proaktif dalam menjaga integritas data dan keandalan operasional. Dengan adanya monitoring real-time dan Cyber Recovery Vault, organisasi bisa merespons insiden dengan cepat, meminimalkan potensi kerugian, dan menjaga reputasi perusahaan tetap aman di mata klien maupun publik.

Strategi berkelanjutan RDS System Integration juga memastikan perusahaan dapat terus menyesuaikan sistem keamanan mereka sesuai dinamika ancaman siber yang selalu berubah. Dengan pendekatan ini, risiko serangan siber dapat dimitigasi lebih efektif, dari tahap pencegahan hingga pemulihan pasca insiden.

Ke depannya, RDS Group menargetkan untuk memperluas penetrasi solusi Zero Trust ke lebih banyak sektor industri, menjadikan keamanan siber sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi bisnis modern. Pendekatan ini diharapkan dapat membangun fondasi digital yang kuat, mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis data, dan memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh bagi perusahaan serta masyarakat pengguna layanan digital di Indonesia.

RDS Group melalui RDS System Integration menunjukkan bahwa keamanan siber bukan sekadar alat teknis, tetapi strategi bisnis yang kritikal. Dengan pendekatan inovatif dan berlapis seperti Zero Trust, perusahaan berupaya menghadirkan ekosistem digital yang lebih aman, tangguh, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Terkini

8 Rekomendasi Pecel Lezat Jawa Timur Wajib Coba

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:30:24 WIB

Apel Hijau vs Merah: Mana Lebih Sehat Untukmu

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:30:18 WIB

Hindari 8 Makanan Ini Agar Terhindar Batu Empedu

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:30:06 WIB

Efek Blue Mind: Manfaat Air untuk Kesehatan Tubuh Pikiran

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:29:53 WIB

7 Maskapai Larang Power Bank, Aturan Terbaru Penumpang

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:29:38 WIB