Toyota Perkuat Ekspor Otomotif Indonesia Lewat Transformasi Industri

Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:03:20 WIB
Toyota Perkuat Ekspor Otomotif Indonesia Lewat Transformasi Industri

JAKARTA - Lebih dari tiga dekade perjalanan panjang industri otomotif Indonesia akhirnya menorehkan capaian membanggakan.

Toyota melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berhasil mengekspor 3 juta unit kendaraan ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Prestasi ini bukan sekadar pencapaian angka, melainkan bukti nyata konsistensi dan transformasi mendalam industri otomotif nasional yang tumbuh bersama kolaborasi pemerintah, industri, dan tenaga kerja lokal.

Perjalanan menuju tonggak sejarah tersebut dimulai sejak era 1970-an, ketika aktivitas industri otomotif dalam negeri masih berfokus pada impor kendaraan. Seiring waktu, Toyota bersama mitra industri lokal mulai membangun fondasi produksi nasional, memperkuat rantai pasok, dan mengembangkan komponen lokal hingga mencapai lebih dari 80%. 

Kini, Indonesia bukan hanya menjadi basis produksi kendaraan berbasis Internal Combustion Engine (ICE), tetapi juga mulai menembus pasar ekspor kendaraan elektrifikasi seperti Kijang Innova Hybrid Electrified Vehicles (HEV) dan Yaris Cross HEV.

Konsistensi Ekspor Toyota Dihargai Lewat Penghargaan Tertinggi

Rekam jejak panjang TMMIN dalam menopang ekspor otomotif Indonesia telah diakui secara nasional. Pada Rabu (15/10), dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 tahun 2025 bertema “Discover Indonesia’s Excellence: Trade Beyond Boundaries,” Kementerian Perdagangan RI menganugerahkan Primaniyarta Lifetime Achievement Award kepada PT TMMIN.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku industri yang secara konsisten berkontribusi dalam mendorong kinerja ekspor nasional. Tahun 2025 sekaligus menjadi kali ke-12 TMMIN menerima penghargaan bergengsi tersebut.

Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto menegaskan bahwa penghargaan ini tidak hanya milik perusahaan, tetapi juga hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan dalam industri otomotif nasional.

“Penghargaan ini merupakan bagian dari upaya para pemangku kepentingan yang mendukung perkembangan industri otomotif dalam negeri, sehingga bisa menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi serta kontributor positif bagi neraca perdagangan,” ujar Nandi.

TMMIN sendiri telah menjadi bagian penting dari ekspor otomotif Indonesia sejak 1987, dimulai dengan pengapalan perdana Kijang generasi ketiga ke Brunei Darussalam, hingga kini mengekspor kendaraan elektrifikasi berteknologi tinggi ke berbagai belahan dunia.

Kontribusi Industri Otomotif bagi Ekonomi Nasional

Sektor otomotif memiliki posisi strategis dalam struktur ekonomi Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa industri manufaktur berkontribusi sekitar 18,98% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 0,9% dari total pertumbuhan 5,03% pada 2024.

Selain memberikan kontribusi langsung terhadap PDB, industri otomotif juga memiliki peran penting dalam penerimaan pajak nasional, mulai dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hingga Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Kontribusinya tidak berhenti di tingkat pusat; di daerah, sektor otomotif turut menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Menurut Kementerian Dalam Negeri, penerimaan pajak dari sektor otomotif menjadi salah satu sumber utama yang memperkuat fiskal daerah, menciptakan efek berganda bagi pembangunan ekonomi regional.

Dalam ajang TEI 2025, TMMIN juga menampilkan beragam inovasi kendaraan hasil produksi lokal, mulai dari Kijang Innova Zenix Hybrid Tear Down yang menunjukkan detail kandungan lokal dan rantai pasok tier 1–3, hingga Toyota Rangga yang dikonversi menjadi kendaraan logistik untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bentuk dukungan terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Selain menampilkan kendaraan, TMMIN juga memperlihatkan produk komponen dan aksesoris Original Equipment Manufacturer (OEM) hasil karya industri lokal, mencerminkan daya saing tinggi dan kemampuan produksi anak bangsa di kancah global.

Transformasi Otomotif Nasional Menuju Produksi Berdaya Saing

Keberhasilan Toyota menembus pasar global tidak lepas dari perjalanan panjang transformasi industri otomotif nasional. Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menjelaskan bahwa sejak 1970-an, industri otomotif Indonesia telah melalui tujuh tahap evolusi, dimulai dari importir kendaraan, berkembang menjadi produsen komponen dan mesin, hingga mampu memproduksi kendaraan secara utuh.

“Transformasi ini menunjukkan bahwa proses produksi otomotif nasional telah mencapai level yang lebih tinggi — industri kita kini mampu menjalankan seluruh tahapan produksi hingga menghasilkan produk akhir yang berdaya saing global,” ujar Bob Azam.

Menurut Bob, tingkat kandungan lokal yang kini sudah mencapai lebih dari 80% menjadi indikator kemajuan signifikan. Indonesia tidak hanya berfokus pada produksi kendaraan ICE, tetapi juga kendaraan berbasis elektrifikasi yang disesuaikan dengan permintaan pasar domestik dan ekspor.

TMMIN juga menampilkan wallchart industrialisasi, yang menggambarkan perjalanan industri otomotif nasional dari era impor kendaraan utuh hingga kini mampu mengekspor kendaraan elektrifikasi ke berbagai benua.

Dominasi Ekspor Toyota dan Peran Kendaraan Elektrifikasi

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), sepanjang Januari hingga September 2025, ekspor kendaraan utuh (CBU) Toyota hasil produksi dalam negeri mencapai 218.162 unit, atau sekitar 57% dari total ekspor otomotif nasional yang menyentuh 384.382 unit.

Model-model unggulan ekspor TMMIN mencakup Kijang Innova (ICE dan HEV), Veloz, Fortuner, dan Yaris Cross (ICE dan HEV). Sementara dua model elektrifikasi andalan, Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV, kini berkontribusi sekitar 7% terhadap total kinerja ekspor Toyota ke pasar Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.

Kehadiran lini kendaraan elektrifikasi ini mempertegas komitmen Toyota dalam mendukung transisi energi bersih dan pengembangan teknologi ramah lingkungan di industri otomotif Indonesia.

Lebih dari sekadar angka penjualan, ekspor tersebut mencerminkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam inovasi, penguasaan teknologi, serta keikutsertaan aktif dalam rantai pasok global. Dengan dukungan pemerintah dan dunia industri, Toyota optimistis kinerja ekspor otomotif nasional akan terus meningkat dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur otomotif di kawasan Asia.

Terkini