Rahasia Kelas Menengah Terlihat Kaya Lewat Barang Tertentu

Jumat, 17 Oktober 2025 | 13:24:46 WIB
Rahasia Kelas Menengah Terlihat Kaya Lewat Barang Tertentu

JAKARTA - Di era sosial media, banyak orang kelas menengah merasa tekanan untuk menunjukkan status sosial melalui barang-barang yang mereka miliki.

Alih-alih fokus membangun kekayaan atau aset, mereka cenderung membeli simbol-simbol kemewahan demi memberikan kesan kaya. Psikolog ekonomi menilai, perilaku ini mencerminkan dorongan kuat untuk diakui oleh lingkungan sekitar. Sementara itu, orang kaya sejati justru lebih mementingkan substansi dan kebebasan finansial, bukan sekadar penampilan luar.

Berikut ini lima barang yang kerap dibeli kelas menengah demi terlihat kaya, beserta perspektif orang kaya yang berbeda, seperti dilansir Veg Out Mag.

Mobil Mewah dengan Emblem Premium

Mobil mewah sering dianggap sebagai simbol status. BMW, Audi, dan Mercedes menjadi incaran banyak kalangan kelas menengah. Bahkan, cicilan kendaraan ini bisa melebihi sebagian besar pendapatan tahunan mereka.

Namun, data dari Experian Automotive menunjukkan bahwa sekitar 60% keluarga dengan penghasilan lebih dari US$ 250.000 memilih mobil mainstream seperti Honda, Toyota, atau Ford. Penelitian Thomas C. Corley juga menemukan bahwa 55% jutawan membeli mobil bekas, karena mereka memandang mobil sebagai alat transportasi, bukan simbol prestise.

Sementara kelas menengah rela mengeluarkan US$ 50.000 untuk cicilan BMW, para jutawan lebih memilih kendaraan andal dan mengalokasikan uang sisanya untuk investasi. Fakta ini menunjukkan bahwa status sejati berasal dari kekayaan bersih, bukan dari apa yang terparkir di jalan.

Pakaian Desainer sebagai Simbol Sosial

Kalangan kelas menengah sering mengenakan pakaian bermerek dari kepala hingga kaki untuk menciptakan kesan mewah. Mereka percaya bahwa logo seperti Gucci atau Louis Vuitton memberi citra kaya.

Padahal, orang kaya sejati tidak terlalu peduli dengan merek. Kemewahan mereka lebih pada keahlian, kesesuaian, dan kualitas yang tahan lama, bukan pada harga atau label pakaian. Pakaian berfungsi untuk kenyamanan dan estetika, sementara prestasi dan kepercayaan diri berbicara lebih kuat daripada logo apa pun.

Kemewahan sejati sederhana: barang yang dipakai berkualitas dan sesuai kebutuhan, bukan sekadar pamer.

Rumah Besar Tidak Selalu Menunjukkan Kekayaan

Banyak orang kelas menengah membeli rumah besar di lingkungan elit demi terlihat kaya, tanpa mempertimbangkan biaya perawatan dan cicilan yang tinggi. Padahal, Thomas C. Corley menemukan bahwa 64% orang kaya memilih rumah sederhana, meski mampu membeli properti mewah.

Perbedaan mendasar ini adalah strategi finansial. Keluarga kelas menengah mengalokasikan 30–40% pendapatan untuk hipotek, sementara orang kaya menempatkan uang mereka pada aset produktif yang menghasilkan pendapatan tambahan. Memiliki rumah besar bukan ukuran kekayaan sejati; kebebasan finansial dan pengelolaan aset yang bijaklah yang menciptakan kemakmuran jangka panjang.

Jam Tangan Mahal dan Liburan Mewah

Jam tangan mewah sering dijadikan alat untuk menunjukkan keberhasilan. Namun, orang kaya memahami bahwa status tidak harus dipamerkan lewat aksesori. Mereka lebih fokus membangun bisnis, berinvestasi, dan menciptakan nilai nyata.

Begitu pula dengan perjalanan dan liburan mewah. Banyak kelas menengah membiayai penerbangan first class atau hotel premium dengan kartu kredit, sehingga harus menanggung utang untuk kesenangan sementara. Sebaliknya, orang kaya bepergian dengan cara yang berbeda: mereka menggunakan uang yang benar-benar dimiliki tanpa mengorbankan masa depan finansial. Kemewahan sejati adalah kebebasan finansial, bukan peningkatan status sementara melalui cicilan.

Orang kaya memilih pengalaman yang berkualitas dan sesuai kemampuan, bukan sekadar ingin terlihat mengesankan di mata orang lain.

Kesimpulan: Fokus pada Substansi, Bukan Simbol

Dari lima contoh di atas, terlihat bahwa kelas menengah kerap terjebak membeli simbol kemewahan untuk menciptakan kesan kaya. Mobil mewah, pakaian desainer, rumah besar, jam tangan mahal, dan liburan mewah sering dijadikan tolok ukur status sosial.

Sementara itu, orang kaya sejati menekankan substansi: kendaraan yang andal, pakaian berkualitas, rumah sederhana, investasi produktif, dan pengalaman tanpa utang. Mereka memahami bahwa kemewahan sejati adalah kebebasan finansial dan pengelolaan aset yang bijak, bukan penampilan luar.

Dengan memahami perbedaan ini, kelas menengah bisa belajar untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan. Alih-alih membeli simbol status, fokuslah membangun aset yang nyata dan pengalaman hidup yang bermakna.

Terkini