Masa Jabatan Terpendek 5 Pelatih Premier League Sepanjang Sejarah

Selasa, 21 Oktober 2025 | 08:20:09 WIB
Masa Jabatan Terpendek 5 Pelatih Premier League Sepanjang Sejarah

JAKARTA - Premier League kerap disebut sebagai liga paling keras di dunia — bukan hanya bagi pemain, tapi juga bagi para pelatih. 

Tekanan tinggi, ekspektasi besar, dan hasil instan yang selalu dituntut membuat posisi manajer berada di bawah sorotan tajam. Satu hasil buruk saja bisa mengubah nasib seseorang dalam sekejap.

Fenomena itu kembali menjadi sorotan setelah Ange Postecoglou dipecat oleh Nottingham Forest. Ia hanya bertahan selama 39 hari setelah gagal membawa tim meraih kemenangan dalam delapan laga beruntun. Dengan catatan tersebut, Postecoglou kini masuk dalam jajaran pelatih dengan masa jabatan tersingkat sepanjang sejarah Premier League.

Tekanan Tak Berhenti di Kursi Pelatih

Sejak Premier League resmi dimulai pada 1992, jabatan manajer klub di liga ini sudah menjadi pekerjaan berisiko tinggi. Tidak peduli seberapa besar nama atau pengalaman seorang pelatih, mereka bisa kehilangan posisinya kapan saja bila hasil di lapangan tidak sesuai harapan.

Postecoglou menjadi bukti nyata betapa cepatnya nasib bisa berubah. Ditunjuk pada 9 September 2025 menggantikan Nuno Espírito Santo, ia datang dengan harapan membawa warna baru bagi Nottingham Forest. Namun kekalahan 0-3 dari Chelsea pada 18 Oktober menjadi laga terakhirnya. Dalam waktu kurang dari enam minggu, ia sudah harus meninggalkan City Ground.

Meski demikian, Postecoglou bukanlah satu-satunya pelatih yang mengalami nasib serupa. Berikut lima pelatih dengan masa jabatan paling singkat dalam sejarah Premier League, termasuk sang pelatih asal Australia.

Catatan Singkat yang Tertinggal dalam Sejarah

5. Rene Meulensteen
Rene Meulensteen dipercaya menjadi pelatih kepala Fulham menggantikan Martin Jol pada Desember 2013. Padahal, beberapa minggu sebelumnya ia baru bergabung untuk membantu kompatriotnya tersebut. Namun, hasil buruk membuat masa baktinya tidak panjang. Dalam 13 pertandingan Premier League, Fulham hanya mengumpulkan 10 poin.

Situasi itu memaksa manajemen mengambil langkah cepat. Meulensteen dipecat setelah 75 hari bekerja. Ia sempat kembali menjadi asisten pelatih di bawah Felix Magath sebelum meninggalkan klub pada Februari 2014. Tak lama setelah itu, Fulham terdegradasi ke Championship.

4. Javi Gracia
Pelatih asal Spanyol ini hanya bertahan 69 hari sebagai manajer Leeds United pada musim 2022/2023. Ia datang menggantikan Jesse Marsch pada 22 Februari 2023 dan sempat memberikan harapan dengan tiga kemenangan dari 12 pertandingan di semua ajang.

Sayangnya, tujuh kekalahan dan performa tidak konsisten membuat posisinya terancam. Walau sempat mengangkat Leeds dari peringkat ke-19 ke posisi ke-17, manajemen klub tetap memilih untuk memecatnya dan menunjuk Sam Allardyce. Ironisnya, penggantinya justru mencatat masa jabatan yang lebih singkat lagi.

3. Les Reed
Les Reed dikenal luas sebagai salah satu pelatih dengan masa jabatan tersingkat dalam sejarah Premier League. Ia ditunjuk menangani Charlton Athletic pada November 2006 setelah klub memecat Iain Dowie. Sebelumnya, Reed dikenal sebagai asisten pelatih Alan Curbishley, namun tidak pernah memiliki pengalaman sebagai manajer utama.

Hasilnya pun mengecewakan. Dalam 41 hari memimpin, Reed hanya membawa Charlton meraih empat poin dari tujuh laga. Ia juga gagal di Piala Liga setelah kalah dari tim divisi empat, Wycombe Wanderers. Manajemen Charlton segera menggantikannya dengan Alan Pardew, meski akhirnya klub tetap terdegradasi pada akhir musim.

2. Ange Postecoglou
Pelatih asal Australia ini datang ke Nottingham Forest dengan reputasi bagus berkat sepak bola menyerang yang ia terapkan di klub sebelumnya. Namun, pendekatan berbasis penguasaan bola yang ia bawa dianggap terlalu kontras dengan gaya bermain cepat dan langsung yang selama ini identik dengan Forest.

Pergantian taktik tersebut tidak membuahkan hasil. Dalam delapan laga yang dipimpinnya, Forest tidak pernah menang dan hanya mencetak sedikit gol. Kekalahan 0-3 dari Chelsea menjadi akhir perjalanan Postecoglou. Ia hanya memimpin selama 39 hari, menjadikannya salah satu manajer dengan masa jabatan paling singkat di Premier League.

1. Sam Allardyce
Nama besar seperti Sam Allardyce pun tidak lepas dari catatan unik ini. Ia dipercaya menangani Leeds United di penghujung musim 2022/2023 sebagai langkah darurat untuk menyelamatkan klub dari degradasi. Pengalaman panjang Allardyce di Premier League menjadi alasan utama penunjukan tersebut.

Namun, waktunya terlalu singkat untuk membuat perubahan besar. Dalam empat pertandingan, Leeds hanya meraih satu poin dan menelan tiga kekalahan. Kontrak jangka pendeknya berakhir pada 2 Juni 2023 tanpa perpanjangan. Dengan demikian, Allardyce resmi tercatat sebagai pelatih permanen dengan masa jabatan tersingkat dalam sejarah liga.

Pelajaran dari Cepatnya Pergantian Pelatih

Fenomena pergantian pelatih dalam waktu singkat menunjukkan kerasnya persaingan di Premier League. Di balik setiap keputusan pemecatan, terdapat tekanan dari pemilik klub, tuntutan finansial, dan ekspektasi penggemar. Dalam lingkungan seperti itu, stabilitas menjadi sesuatu yang langka.

Kasus Postecoglou, Allardyce, hingga Meulensteen menggambarkan bahwa di Premier League, waktu adalah kemewahan yang jarang dimiliki seorang manajer. Adaptasi cepat, hasil instan, dan kemampuan mengelola tekanan menjadi kunci utama untuk bertahan.

Bagi para pelatih, setiap pekan adalah ujian, dan bagi klub, setiap keputusan bisa menjadi penentu masa depan. Sejarah mencatat bahwa di liga paling kompetitif di dunia ini, hanya mereka yang mampu menghadapi badai tekanan yang bisa bertahan lama.

Terkini