JAKARTA - Harga bahan pangan di wilayah Banten pada Selasa, 28 Oktober 2025 menunjukkan pergerakan yang cukup dinamis.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), sejumlah komoditas strategis mengalami penurunan, sementara beberapa lainnya justru naik.
Dari 25 komoditas utama, tercatat 10 komoditas mengalami kenaikan harga, 12 komoditas turun, dan sisanya stabil dibandingkan dengan hari sebelumnya. Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasokan dan permintaan yang terus berubah di pasar menjelang akhir Oktober 2025.
Tren Penurunan Harga Bahan Pokok di Banten
Beberapa komoditas penting mengalami penurunan harga yang cukup terasa, terutama pada kebutuhan pokok rumah tangga seperti minyak, beras, dan garam.
Harga minyak goreng kemasan turun sebesar 0,43% menjadi Rp19.870 per liter, sementara minyak goreng curah justru naik tipis 1,0% menjadi Rp16.825 per liter.
Komoditas penting lain yang turun antara lain:
Beras Premium: Rp14.937 per kg (turun 0,71%)
Beras Medium: Rp12.967 per kg (turun 0,76%)
Beras SPHP: Rp12.100 per kg (tetap)
Tepung Terigu (Curah): Rp9.391 per kg (turun 1,15%)
Garam Konsumsi: Rp9.846 per kg (turun 1,93%)
Gula Konsumsi: Rp17.935 per kg (turun 0,36%)
Daging Sapi Murni: Rp134.348 per kg (turun 0,15%)
Daging Kerbau Beku (Impor): Rp112.000 per kg (turun 2,61%)
Ikan Bandeng: Rp36.130 per kg (turun 0,82%)
Ikan Tongkol: Rp35.261 per kg (turun 0,34%)
Kedelai Biji Kering (Impor): Rp11.611 per kg (turun 0,48%)
Penurunan harga ini menunjukkan adanya keseimbangan pasokan di pasar lokal Banten. Distribusi bahan pangan yang lancar dari produsen maupun pedagang besar membantu menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.
Kenaikan Harga Cabai dan Bahan Pangan Lain
Meski sejumlah harga turun, beberapa komoditas lain justru mengalami kenaikan yang cukup mencolok, terutama kelompok bumbu dapur dan hasil laut.
Kenaikan paling signifikan terjadi pada cabai merah keriting yang melonjak 9,78% menjadi Rp59.130 per kg. Komoditas ini memang sensitif terhadap kondisi cuaca dan kelancaran distribusi, sehingga perubahan harganya sering lebih tajam dibandingkan bahan lain.
Selain cabai merah keriting, komoditas lain yang naik antara lain:
Cabai Merah Besar: Rp52.632 per kg (naik 4,11%)
Bawang Putih Bonggol: Rp36.840 per kg (naik 2,33%)
Bawang Merah: Rp41.522 per kg (naik 2,06%)
Daging Ayam Ras: Rp36.826 per kg (naik 0,7%)
Telur Ayam Ras: Rp30.231 per kg (naik 0,44%)
Ikan Kembung: Rp42.000 per kg (naik 0,69%)
Minyakita: Rp17.142 per liter (naik 0,42%)
Minyak Goreng Curah: Rp16.825 per liter (naik 1,0%)
Tepung Terigu Kemasan: Rp12.167 per kg (naik 0,35%)
Sementara itu, cabai rawit merah justru menjadi komoditas yang mengalami penurunan paling tajam, yakni turun 4,23% menjadi Rp36.348 per kg.
Komoditas yang Harga Tetap dan Stabil
Beberapa bahan pangan utama tercatat tetap stabil di pasaran, menandakan kondisi pasokan yang cukup baik di tingkat produsen. Stabilitas harga ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengontrol inflasi pangan.
Komoditas dengan harga stabil antara lain:
Daging Kerbau Segar (Lokal): Rp137.000 per kg (tetap)
Beras SPHP: Rp12.100 per kg (tetap)
Jagung Tingkat Peternak: Rp6.600 per kg (tetap)
Harga stabil ini menunjukkan bahwa pasokan dari produsen dan jaringan distribusi berjalan lancar. Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan oleh pemerintah melalui Bulog terbukti efektif menjaga harga beras di level konsumen tetap terkendali.
Upaya Pengawasan dan Keseimbangan Pasar oleh Pemerintah
Fluktuasi harga pangan di Banten yang terjadi hari ini masih dalam batas wajar. Pergerakan naik-turun harga mencerminkan kondisi pasar yang responsif terhadap dinamika distribusi, cuaca, serta tingkat konsumsi masyarakat.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus melakukan pemantauan harga secara real-time untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga pangan di seluruh wilayah. Data panel harga pangan menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam menentukan langkah intervensi, seperti operasi pasar atau distribusi stok tambahan saat diperlukan.
Koordinasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, distributor, dan ritel modern juga menjadi kunci dalam menjaga harga tetap stabil di tingkat konsumen.
Menjelang akhir tahun, pemerintah diperkirakan akan memperkuat langkah pengendalian harga, mengingat konsumsi pangan biasanya meningkat menjelang musim liburan dan hari besar nasional.
Secara keseluruhan, harga pangan di Banten pada Selasa (28 Oktober 2025) menunjukkan kondisi pasar yang terkendali dan sehat. Meskipun beberapa komoditas seperti cabai merah dan bawang putih naik, penurunan pada minyak goreng, beras, garam, serta daging sapi membantu menyeimbangkan situasi.
Kestabilan harga sejumlah komoditas utama menjadi sinyal positif bahwa pasokan pangan di Banten dalam kondisi aman. Pemerintah melalui Bapanas terus berupaya menjaga agar harga tetap terjangkau bagi masyarakat, sekaligus mendukung kesejahteraan petani dan pelaku usaha pangan.
Dengan pengawasan yang konsisten, diharapkan harga pangan di wilayah Banten dapat terus stabil hingga akhir tahun, menjaga daya beli masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.