Bapanas

Bapanas Pastikan Stok Telur Ayam Aman Sambut Natal Tahun Baru 2026

Bapanas Pastikan Stok Telur Ayam Aman Sambut Natal Tahun Baru 2026
Bapanas Pastikan Stok Telur Ayam Aman Sambut Natal Tahun Baru 2026

JAKARTA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, perhatian pemerintah terhadap stabilitas pasokan pangan kembali menguat.

Salah satu komoditas yang menjadi fokus utama adalah telur ayam ras, mengingat perannya yang penting dalam konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan olahan makanan saat momen hari besar. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan telur ayam karena stok nasional berada dalam kondisi aman dan mencukupi.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, menegaskan bahwa telur ayam merupakan komoditas prioritas yang terus dipantau menjelang akhir tahun. Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjaga pasokan agar kebutuhan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru tetap terpenuhi.

“Secara ketersediaan, kita aman dan cukup. Memang di perayaan hari besar keagamaan nasional, biasanya ada peningkatan kebutuhan bahan pangan,” kata Maino.

Antisipasi Lonjakan Konsumsi Telur Ayam

Menurut Maino, perayaan Natal dan Tahun Baru kerap diiringi peningkatan konsumsi telur ayam, terutama karena aktivitas masyarakat yang lebih banyak memasak dan membuat aneka kue. Kondisi tersebut menjadi perhatian pemerintah agar tidak menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

“Kalau bicara Natal dan tahun baru mungkin yang perlu kita perhatikan, sebagian besar masyarakat membuat kue, sehingga telur menjadi komoditas yang dibeli oleh masyarakat, sehingga ini menjadi perhatian kita. Tapi sekali lagi, ketersediaan kita cukup,” jelasnya.

Selain itu, periode akhir tahun juga bertepatan dengan libur sekolah yang berpotensi meningkatkan aktivitas konsumsi rumah tangga. Kendati demikian, Maino menyebut lonjakan permintaan pada Natal dan Tahun Baru tidak sebesar peningkatan konsumsi saat Ramadan dan Idul Fitri.

“Apalagi ini masuk liburan sekolah juga. Nah tentunya salah satu peningkatan kebutuhan pangan juga karena masyarakat melaksanakan liburan,” tambahnya.

Proyeksi Produksi dan Ketersediaan Nasional

Bapanas bersama para pemangku kepentingan telah menyusun Proyeksi Neraca Pangan Telur Ayam Ras sebagai dasar pengambilan kebijakan. Dalam proyeksi tersebut, produksi telur ayam ras pada Desember 2025 diperkirakan mencapai 544,4 ribu ton. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di seluruh Indonesia.

Jika ditambahkan dengan carry over stok bulan sebelumnya, total ketersediaan telur ayam ras pada Desember 2025 diproyeksikan mencapai 655,5 ribu ton. Angka ini berasal dari produksi bulanan serta stok sisa November yang mencapai 111,1 ribu ton.

Sementara itu, kebutuhan konsumsi telur ayam ras pada Desember 2025 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 7,9 persen menjadi 581 ribu ton, dibandingkan kebutuhan pada November yang tercatat sebesar 538,3 ribu ton. Proyeksi tersebut telah mencakup kebutuhan konsumsi rumah tangga, nonrumah tangga, serta kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Stok Akhir Tahun Mengalami Kenaikan Signifikan

Bapanas juga mencatat kondisi stok telur ayam ras pada akhir tahun menunjukkan tren positif. Neraca akhir tahun 2025 diperkirakan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Stok akhir tahun 2025 diproyeksikan mencapai 74,5 ribu ton, atau meningkat sekitar 154,2 persen dibandingkan stok akhir tahun sebelumnya.

Sebagai perbandingan, stok akhir tahun 2024 yang menjadi stok awal 2025 tercatat berada di angka 29,3 ribu ton. Kenaikan stok ini menunjukkan pengelolaan pasokan telur ayam nasional berjalan dengan baik dan mampu mengantisipasi kebutuhan masyarakat.

“Tentunya saya yakin semua pemerintah daerah sudah memastikan itu, mengecek kondisi ketersediaan pangan di masing-masing wilayah dan memastikan bahwa stok atau pasokan tercukupi untuk masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru ini,” kata Maino.

Distribusi Jadi Kunci Stabilitas Pasokan

Selain memastikan ketersediaan secara nasional, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada kelancaran distribusi telur ayam antarwilayah. Bapanas menyiapkan berbagai program untuk memobilisasi pasokan dari daerah sentra produksi ke wilayah yang mengalami kekurangan.

Maino menekankan bahwa langkah ini penting agar masyarakat di seluruh daerah dapat menikmati perayaan Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa kekhawatiran terhadap pasokan pangan.

“Ia menambahkan pemerintah juga mempunyai berbagai program, ada bantuan distribusi misalnya bagaimana memobilisasi dari daerah-daerah sentra ke daerah-daerah yang kekurangan, sehingga masyarakat bisa menikmati Natal dan tahun baru dengan tenang,” ujarnya.

Harga Telur Ayam Tetap Dipantau

Di sisi harga, Bapanas terus melakukan pemantauan agar telur ayam tetap terjangkau bagi masyarakat. Berdasarkan data Panel Harga Pangan per pertengahan Desember, rata-rata harga telur ayam ras secara nasional berada di kisaran Rp31.457 per kilogram.

Harga tersebut tercatat sekitar 4,86 persen di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen yang ditetapkan sebesar Rp30.000 per kilogram. Meski demikian, tren penurunan harga mulai terlihat di sejumlah daerah.

“Sampai minggu kedua Desember, jumlah daerah yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) telur ayam ada 65 kabupaten/kota,” katanya.

Komitmen Pemerintah Jaga Pangan Akhir Tahun

Seluruh upaya yang dilakukan ini, menurut Maino, sejalan dengan arahan Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman agar pangan tersedia dalam jumlah cukup dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

“Ini sesuai dengan arahan Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman agar pangan tersedia, cukup, dan harganya terjangkau tentunya,” kata Maino.

Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan, pemerintah optimistis stabilitas pasokan telur ayam dapat terjaga hingga melewati perayaan Natal dan Tahun Baru. Masyarakat pun diharapkan dapat merayakan momen akhir tahun dengan aman, nyaman, dan tanpa kekhawatiran terhadap ketersediaan pangan pokok.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index