JAKARTA - Menjelang lonjakan mobilitas masyarakat pada musim libur akhir tahun, pengelola bandara nasional mengambil langkah strategis.
Kebijakan ini diarahkan untuk membantu menekan harga tiket pesawat yang kerap meningkat saat Natal dan Tahun Baru.
PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memastikan adanya insentif langsung dari sisi bandara. Melalui pemangkasan tarif jasa kebandarudaraan, perusahaan berharap biaya operasional penerbangan bisa lebih efisien.
Langkah tersebut sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menjaga keterjangkauan transportasi udara. Dengan tarif yang lebih ringan, masyarakat diharapkan tetap dapat bepergian dengan nyaman.
Kebijakan Diskon Jasa Bandara
Direktur Utama InJourney Airports Mohammad R. Pahlevi menyampaikan bahwa potongan tarif diberikan sebesar 50%. Diskon ini berlaku untuk jasa bandara yang dikelola InJourney Airports selama periode Natal dan Tahun Baru.
Potongan tarif tersebut mencakup Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara serta Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara. Kedua komponen ini merupakan bagian penting dalam struktur biaya penerbangan.
“Pemerintah memiliki kebijakan diskon tarif tiket pesawat pada periode libur Nataru, dan InJourney Airports menindaklanjuti ini dengan memberikan potongan tarif sebesar 50% untuk PJP2U dan PJP4U,” kata Pahlevi dalam siaran pers, Kamis (18/12/2025).
Kebijakan ini diberlakukan sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan pengelola bandara. Tujuannya agar manfaat penurunan biaya dapat dirasakan langsung oleh penumpang.
Dengan adanya diskon jasa bandara, maskapai diharapkan memiliki ruang untuk menyesuaikan harga tiket. Hal ini penting mengingat tingginya permintaan perjalanan udara pada akhir tahun.
Dampak Langsung ke Harga Tiket
Pahlevi menjelaskan potongan tarif PJP2U sebesar 50% berlaku untuk penerbangan reguler domestik berjadwal dan extra flight. Diskon ini diberikan untuk pembelian tiket sejak 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026.
Adapun periode keberangkatan yang mendapat manfaat diskon ini adalah 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Dengan skema tersebut, penumpang libur Nataru menjadi sasaran utama kebijakan.
Tarif PJP2U merupakan komponen biaya bandara yang dititipkan di dalam harga tiket pesawat. Oleh karena itu, pemangkasan tarif ini akan berdampak langsung pada harga tiket yang dibayar penumpang.
Sementara itu, potongan tarif PJP4U sebesar 50% juga diberikan kepada seluruh maskapai nasional. Diskon ini berlaku selama periode 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Keringanan PJP4U diharapkan mampu menekan biaya operasional maskapai. Dengan beban biaya yang lebih rendah, maskapai memiliki fleksibilitas dalam menjaga harga tiket tetap kompetitif.
Kebijakan ini sekaligus menjadi bentuk dukungan InJourney Airports terhadap kelancaran transportasi udara nasional. Terutama pada masa liburan yang identik dengan lonjakan pergerakan penumpang.
Proyeksi Kenaikan Penumpang Nataru
Seiring dengan pemberian diskon tarif bandara, InJourney Airports juga memproyeksikan peningkatan jumlah penumpang. Periode Nataru diperkirakan akan mencatat pertumbuhan pergerakan yang signifikan.
Pahlevi memprediksi jumlah penumpang pesawat melalui bandara-bandara InJourney Airports meningkat 4,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan ini mencerminkan tingginya minat bepergian masyarakat.
Menurutnya, selama periode 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, jumlah penumpang pesawat diproyeksikan mencapai 10,5 juta orang. Angka ini merupakan akumulasi dari seluruh bandara yang dikelola.
“Seluruh bandara telah dipersiapkan untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan penumpang pesawat,” katanya. Persiapan tersebut mencakup aspek operasional, pelayanan, dan koordinasi dengan berbagai pihak.
InJourney Airports memastikan kesiapan fasilitas dan personel untuk menjaga kelancaran arus penumpang. Fokus utama tetap pada keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa bandara.
Kesiapan ini menjadi bagian penting agar lonjakan penumpang tidak menimbulkan gangguan operasional. Terlebih pada masa libur panjang dengan intensitas penerbangan yang tinggi.
Puncak Arus Liburan Akhir Tahun
Lebih lanjut, Pahlevi mengungkapkan proyeksi puncak lalu lintas penerbangan menjelang Natal. Arus tertinggi diperkirakan terjadi sebelum perayaan Natal berlangsung.
Puncak pergerakan penumpang sebelum Natal diprediksi terjadi pada 20 dan 21 Desember 2025. Jumlah penumpang pada masing-masing tanggal tersebut diperkirakan sekitar 590.000 orang.
Setelah pergantian tahun, arus balik juga diprediksi akan mengalami lonjakan. InJourney Airports telah memetakan periode padat tersebut untuk memastikan kesiapan layanan.
Puncak arus penerbangan setelah Tahun Baru 2026 diperkirakan terjadi pada 3 Januari. Pada tanggal tersebut, jumlah penumpang diproyeksikan mencapai sekitar 560.000 orang.
Selain itu, kepadatan juga diperkirakan masih terjadi pada 4 Januari 2026. Jumlah penumpang pada hari tersebut diperkirakan sekitar 522.000 orang.
Dengan proyeksi tersebut, kebijakan diskon tarif bandara diharapkan mampu membantu kelancaran mobilitas masyarakat. InJourney Airports optimistis langkah ini memberikan manfaat langsung bagi penumpang dan industri penerbangan.