JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat fondasi infrastruktur digital di Indonesia melalui pengembangan Palapa Ring Integrasi dan Satelit Multifungsi (SMF).
Kedua proyek ini kini menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperluas pemerataan akses internet di seluruh wilayah.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Fadhilah Mathar, menegaskan bahwa pengembangan proyek ini difokuskan pada efisiensi dan perencanaan yang terarah. Menurutnya, Palapa Ring Integrasi dan SMF bukan sekadar proyek teknis, tetapi juga strategi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan digital masyarakat di masa depan.
“Sekarang kami sedang koordinasi dengan seluruh stakeholders termasuk Bappenas,” ujar Fadhilah saat ditemui di acara Indonesia Technology & Innovation (INTI) 2025 di Jakarta. Fokus utama proyek ini adalah menjawab tantangan konektivitas nasional yang selama ini belum merata, terutama di wilayah Timur Indonesia.
Koordinasi BAKTI dan Bappenas untuk Proyek Terarah
BAKTI tengah berkolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk memastikan setiap langkah pengembangan berjalan optimal. Pendekatan ini menekankan efisiensi, keberlanjutan, serta penyesuaian dengan kebutuhan nyata masyarakat.
Fadhilah menekankan bahwa proyek ini bukan hanya soal implementasi teknis, tetapi juga perencanaan berbasis permintaan atau demand. Hal ini memastikan bahwa pembangunan infrastruktur digital tidak berhenti pada proyek jangka pendek, melainkan bersifat komprehensif dan berkelanjutan.
Selain itu, penamaan satelit seperti Satria-1 hanyalah identifikasi proyek, sementara aspek yang lebih penting adalah kapasitas dan kemampuan teknologi yang dibutuhkan. Saat ini, kapasitas satelit yang ada mencapai 150 Gbps, dan pemerintah terus meninjau kebutuhan kapasitas tambahan seiring berkembangnya teknologi digital, khususnya dukungan untuk ekosistem 5G.
Palapa Ring Integrasi sebagai Tulang Punggung Konektivitas
Palapa Ring Integrasi dirancang untuk menyatukan jaringan serat optik nasional yang sebelumnya terpisah-pisah, yaitu Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur. Proyek ini bernilai Rp23,16 triliun dan akan membentang 11.182 kilometer kabel laut serta 2.924 kilometer kabel darat, menjangkau 24 provinsi dan 78 kota/kabupaten.
Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menekankan pentingnya proyek ini sebagai tulang punggung konektivitas nasional. Menurutnya, Palapa Ring yang ada saat ini masih terfragmentasi, sehingga integrasi jaringan sangat krusial untuk mengurangi kesenjangan digital antarwilayah.
Dengan selesainya proyek ini, konektivitas di berbagai daerah, terutama di wilayah timur Indonesia, diperkirakan akan meningkat signifikan. Infrastruktur ini juga akan mendukung layanan publik, pendidikan, dan sektor ekonomi digital secara merata, sehingga memberikan dampak luas bagi pembangunan nasional.
Satelit Multifungsi dan Tantangan Peningkatan Kapasitas
Selain Palapa Ring Integrasi, pemerintah terus mendorong pengembangan Satelit Multifungsi (SMF) atau Satria-1. Proyek ini bertujuan menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi di 149.400 titik layanan publik, termasuk sekolah, puskesmas, kantor pemerintahan daerah, dan fasilitas pertahanan.
Proyek SMF difokuskan untuk memenuhi permintaan bandwidth yang terus meningkat seiring perkembangan teknologi digital. Pendekatan ini menekankan pemanfaatan kapasitas satelit secara efisien, sehingga setiap satelit dapat menanggung beban jaringan dengan optimal.
Fadhilah menjelaskan, pengembangan SMF dan Palapa Ring Integrasi dilakukan tidak hanya berdasarkan proyek, tetapi juga menyesuaikan dengan permintaan nyata masyarakat. Strategi ini diharapkan menghasilkan infrastruktur digital yang tahan lama, adaptif terhadap teknologi baru, dan mampu mendukung ekosistem 5G di seluruh Indonesia.
Dengan pengembangan Palapa Ring Integrasi dan Satelit Multifungsi, pemerintah menunjukkan keseriusan dalam membangun konektivitas nasional yang merata dan efisien. Kolaborasi BAKTI, Bappenas, serta stakeholder lain memastikan proyek ini berjalan terencana dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat, sekaligus menjadi fondasi penting untuk transformasi digital Indonesia.