JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, dunia perawatan kulit semakin banyak menghadirkan bahan aktif yang menitikberatkan pada keseimbangan antara efektivitas dan kelembutan.
Salah satu kandungan yang mulai mendapat perhatian luas adalah hypochlorous acid atau HOCl. Bahan ini dinilai memiliki potensi besar dalam membantu merawat kulit wajah, terutama bagi pemilik kulit sensitif dan rentan berjerawat.
Hypochlorous acid sebenarnya bukan zat asing bagi tubuh manusia. Senyawa ini diproduksi secara alami oleh sel darah putih sebagai bagian dari sistem imun untuk melawan bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya lainnya. Dalam konteks medis, HOCl telah lama digunakan sebagai cairan antiseptik dan perawatan luka karena sifat antimikrobanya yang kuat namun tetap aman bagi jaringan tubuh.
Seiring berkembangnya teknologi formulasi, hypochlorous acid kini hadir dalam bentuk produk perawatan kulit topikal yang distabilkan. Produk ini diklaim mampu memberikan manfaat perlindungan kulit tanpa menyebabkan iritasi, sehingga cocok digunakan oleh berbagai jenis kulit, termasuk kulit sensitif. Merangkum berbagai sumber ilmiah dan ulasan farmasi, terdapat sejumlah manfaat hypochlorous acid untuk wajah yang patut diperhatikan.
Membantu Mengatasi Bakteri Penyebab Jerawat
Salah satu permasalahan utama pada kulit berjerawat adalah tingginya jumlah bakteri di permukaan kulit. Hypochlorous acid diketahui memiliki aktivitas bakterisidal terhadap berbagai bakteri yang kerap memicu jerawat dan infeksi ringan pada kulit. Di antaranya adalah Staphylococcus aureus dan Cutibacterium acnes, dua jenis bakteri yang sering dikaitkan dengan peradangan kulit dan jerawat.
Dengan kemampuan tersebut, penggunaan hypochlorous acid secara topikal dapat membantu menurunkan beban mikroba pada kulit. Sejumlah penelitian laboratorium dan uji klinis menunjukkan bahwa aplikasi HOCl mampu mengurangi jumlah koloni bakteri di kulit yang mengalami peradangan atau iritasi. Efek ini menjadikan hypochlorous acid sebagai pilihan pendukung perawatan jerawat, terutama bagi mereka yang tidak cocok dengan bahan aktif yang bersifat keras.
Meredakan Kemerahan dan Rasa Gatal pada Kulit
Selain bekerja sebagai agen antimikroba, hypochlorous acid juga memiliki sifat anti-inflamasi. Sifat ini berperan penting dalam meredakan kemerahan, pembengkakan, serta rasa gatal yang sering muncul pada kondisi kulit tertentu. Masalah kulit seperti eksim dan rosacea, yang ditandai dengan inflamasi kronis, dapat memperoleh manfaat dari penggunaan HOCl.
Dalam beberapa uji klinis, penggunaan hypochlorous acid topikal dilaporkan mampu mengurangi pruritus atau rasa gatal, serta erythema atau kemerahan pada kulit. Menariknya, efek tersebut dicapai tanpa menimbulkan efek samping serius. Hal ini membuat hypochlorous acid menjadi alternatif yang relatif aman bagi individu dengan kulit reaktif yang membutuhkan perawatan lembut namun efektif.
Mendukung Proses Penyembuhan Luka dan Pemulihan Kulit
Hypochlorous acid juga dikenal luas dalam dunia medis karena kemampuannya mendukung proses penyembuhan luka. Dalam perawatan luka terbuka maupun perawatan pasca-prosedur dermatologis, seperti laser atau microneedling, HOCl berperan dalam mengurangi bioburden atau beban mikroba di area kulit yang dirawat.
Dengan berkurangnya jumlah mikroorganisme, risiko infeksi dapat ditekan dan fase penyembuhan kulit dapat berlangsung lebih optimal. Beberapa laporan menyebutkan bahwa hypochlorous acid mampu membantu mempercepat pemulihan kulit, sekaligus mengurangi eritema dan risiko hiperpigmentasi pasca-prosedur. Oleh karena itu, HOCl sering digunakan sebagai cairan irigasi luka atau semprotan perawatan kulit setelah tindakan medis tertentu.
Aman Digunakan untuk Kulit Sensitif
Keunggulan lain dari hypochlorous acid terletak pada tingkat keamanannya. Berbagai studi dan tinjauan ilmiah menyebutkan bahwa formulasi HOCl yang distabilkan dan memiliki pH seimbang umumnya bersifat non-sitotoksik. Artinya, bahan ini tidak merusak sel kulit dan dapat ditoleransi dengan baik, bahkan oleh kulit sensitif.
Karena sifatnya yang lembut, hypochlorous acid sering direkomendasikan untuk digunakan setelah prosedur dermatologis atau pada kulit yang sedang mengalami iritasi. Meski demikian, stabilitas produk hypochlorous acid sangat bergantung pada formulasi, pH, serta kemasan yang digunakan. Oleh sebab itu, pemilihan produk yang dirancang khusus untuk perawatan wajah menjadi hal yang penting.
Sebagai penutup, hypochlorous acid menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan kulit wajah, mulai dari membantu mengatasi bakteri penyebab jerawat, meredakan peradangan, hingga mendukung proses penyembuhan kulit. Meski tergolong aman, pengguna tetap disarankan mengikuti petunjuk penggunaan produk dan menghindari pencampuran langsung dengan bahan aktif kuat, seperti vitamin C berkonsentrasi tinggi, karena dapat memengaruhi kestabilan dan efektivitas HOCl.
Dengan pemakaian yang tepat, hypochlorous acid dapat menjadi salah satu pilihan perawatan kulit yang efektif dan ramah bagi berbagai kondisi kulit wajah.