Pesawat TNI AU Angkut Cabai Petani Aceh Dukung Pemulihan Ekonomi

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:19:43 WIB
Pesawat TNI AU Angkut Cabai Petani Aceh Dukung Pemulihan Ekonomi

JAKARTA - Distribusi hasil panen petani di Aceh mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.

Di tengah kendala akses darat akibat bencana, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara mengambil peran strategis dengan mengerahkan pesawat angkut untuk memastikan hasil bumi tetap bisa dipasarkan. Langkah ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam menjaga roda ekonomi masyarakat, khususnya petani di daerah terdampak.

Pesawat Hercules A-1339 milik TNI AU dikerahkan untuk mengangkut sekitar 14 ton cabai beserta komoditas pertanian lainnya milik petani Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Pengangkutan dilakukan melalui Bandara Rembele sebagai titik utama mobilisasi logistik. Upaya tersebut bertujuan membantu petani agar hasil panennya tidak terbuang dan tetap memberikan pemasukan di tengah situasi sulit.

“Melaporkan dukungan pesawat untuk mengangkut logistik dan personel di Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah,” demikian keterangan resmi TNI Angkatan Udara yang disampaikan pada Kamis. Dukungan ini tidak hanya terbatas pada pengangkutan hasil bumi, tetapi juga mencakup evakuasi warga yang membutuhkan.

Dukungan TNI AU untuk Ketahanan Ekonomi Petani

Pengiriman cabai dan komoditas hortikultura lainnya menggunakan jalur udara menjadi solusi darurat ketika jalur darat tidak dapat berfungsi optimal. Dalam dokumentasi yang dibagikan, terlihat puluhan karung berisi cabai, tomat, dan kol dipindahkan dari truk menuju ruang kargo pesawat Hercules. Proses ini menunjukkan koordinasi yang rapi antara petani, pemerintah daerah, dan aparat TNI AU.

Selain mengangkut hasil pertanian, pesawat Hercules A-1339 juga menyediakan ruang bagi warga Aceh yang hendak dievakuasi. Sebanyak 20 orang ikut diterbangkan dengan prioritas kelompok rentan seperti lansia, ibu, dan anak. Hal ini menegaskan bahwa misi penerbangan tidak hanya berorientasi logistik, tetapi juga kemanusiaan.

Berdasarkan siaran pers TNI AU, pesawat tersebut melayani rute dari Aceh menuju Pangkalan Udara Soewondo di Medan, Sumatera Utara, dan kembali lagi. Jalur ini dipilih untuk memastikan distribusi hasil bumi berjalan cepat serta tetap terhubung dengan pusat-pusat pemasaran.

Mandat Presiden untuk Bantu Petani Terdampak

Pengangkutan hasil bumi petani melalui udara ini merupakan mandat langsung dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Pemerintah pusat menilai kondisi darurat memerlukan langkah luar biasa agar masyarakat tidak semakin terpuruk secara ekonomi.

“Percayalah pemerintah akan bekerja sangat keras. Habis-habisan untuk membantu bapak-bapak, ibu-ibu sekalian di sini. Kita akan bersama bapak-bapak ibu-ibu, jangan khawatir Anda tidak sendiri,” ujar Prabowo saat mengunjungi sejumlah titik pengungsian di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah pada 12 Desember lalu.

Pernyataan tersebut menjadi landasan moral bagi seluruh jajaran pemerintah dan aparat negara untuk bergerak cepat membantu masyarakat. Bagi petani, kehadiran pesawat TNI AU menjadi harapan agar jerih payah mereka selama masa tanam tidak berakhir sia-sia.

Jalur Udara Jadi Solusi Distribusi Darurat

Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar menjelaskan bahwa pengangkutan hasil panen melalui jalur udara dilakukan karena distribusi darat mengalami hambatan serius akibat bencana. Akses jalan yang terganggu membuat pengiriman menggunakan truk tidak memungkinkan, sehingga risiko kerugian petani semakin besar.

Menurut Tagore, penggunaan pesawat dan helikopter menjadi alternatif paling efektif dalam kondisi tersebut. Dengan jalur udara, hasil panen dapat segera dikirim ke daerah tujuan tanpa harus menunggu perbaikan infrastruktur darat.

Pengangkutan hasil panen melalui udara ini, kata dia, bukan baru pertama kali dilakukan. Sejak awal Desember, proses distribusi sudah berjalan secara bertahap menggunakan pesawat Hercules maupun helikopter. Upaya berkelanjutan ini diharapkan mampu menstabilkan pendapatan petani serta menjaga pasokan komoditas hortikultura ke pasar.

Sinergi Pemerintah dan Aparat Negara

Keterlibatan TNI AU dalam pengangkutan hasil bumi petani mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan aparat negara. Peran militer tidak hanya terbatas pada pertahanan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat.

Langkah ini juga menunjukkan bahwa penanganan dampak bencana tidak hanya berfokus pada bantuan darurat seperti logistik dan pengungsian, tetapi juga pemulihan ekonomi warga. Dengan memastikan hasil panen tetap terserap pasar, pemerintah berupaya menjaga keberlanjutan mata pencaharian petani.

Ke depan, pemerintah daerah berharap dukungan serupa tetap diberikan selama kondisi distribusi darat belum sepenuhnya pulih. Petani pun diharapkan dapat kembali beraktivitas secara normal begitu akses transportasi kembali terbuka.

Pengangkutan 14 ton cabai oleh pesawat TNI AU menjadi simbol kuat kepedulian negara terhadap rakyatnya. Di tengah keterbatasan akibat bencana, kolaborasi dan respons cepat menjadi kunci agar masyarakat tetap bertahan dan bangkit bersama.

Terkini