JAKARTA - Menjelang penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) periode Oktober 2025, banyak penerima mengeluhkan dana yang belum juga cair.Padahal, beberapa nama sudah tercantum dalam daftar penerima sebelumnya.
Salah satu penyebab utamanya adalah data penerima yang belum sinkron di sistem Kementerian Sosial (Kemensos). Ketidaksesuaian data sering kali membuat bantuan tertunda atau bahkan gagal disalurkan. Oleh karena itu, masyarakat diminta segera memeriksa dan memastikan data mereka sudah benar serta aktif di sistem.
Langkah ini penting dilakukan agar tidak ada lagi keterlambatan pencairan pada tahap Oktober ini. “Sering kali keterlambatan disebabkan data belum diperbarui di sistem baru Kemensos,” ujar salah satu petugas Dinas Sosial. Dengan memastikan data sudah sesuai, penerima bisa menghindari risiko bantuan tidak tersalurkan tepat waktu.
Kenali Penyebab Bantuan Belum Cair
Ada beberapa alasan utama kenapa bansos PKH dan BPNT belum cair, meski penerima sebelumnya sudah terdaftar di sistem Kemensos. Pertama, data penerima belum diperbarui di DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Banyak kasus di mana data lama dari DTKS belum otomatis bermigrasi ke sistem baru tersebut.
Kedua, rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) penerima tidak aktif. Jika rekening lama jarang digunakan, bank bisa menonaktifkannya secara otomatis. Ketiga, perubahan alamat atau ketidaksesuaian NIK juga menjadi penyebab umum tertundanya pencairan bantuan.
Selain itu, proses validasi ulang dari Kemensos yang masih berjalan juga bisa membuat penyaluran sedikit terlambat. Verifikasi lapangan diperlukan untuk memastikan penerima masih memenuhi syarat. Oleh karena itu, penerima diimbau untuk sabar menunggu hasil akhir sekaligus memastikan semua data pribadi mereka valid dan terkini.
Langkah Cek dan Pembaruan Data Bansos
Agar pencairan bansos PKH dan BPNT Oktober 2025 berjalan lancar, masyarakat dapat melakukan pengecekan mandiri melalui beberapa langkah mudah.
Pertama, kunjungi situs resmi cekbansos.kemensos.go.id. Masukkan nama lengkap, NIK, dan wilayah sesuai KTP, kemudian klik menu “Cari Data”. Jika nama muncul sebagai penerima aktif, berarti bantuan siap dicairkan sesuai jadwal.
Kedua, gunakan aplikasi “Cek Bansos” yang tersedia di ponsel. Setelah login menggunakan akun yang sudah terdaftar, buka menu Cek Bansos untuk melihat status penerimaan terbaru.
Jika nama tidak muncul dalam daftar, jangan panik. Kamu bisa mengajukan perbaikan atau usulan ulang melalui fitur “Usul & Sanggah” yang tersedia di aplikasi tersebut. Langkah ini penting bagi mereka yang datanya belum sinkron atau mengalami perubahan domisili.
Selain itu, pastikan rekening KKS aktif di bank Himbara, seperti BRI, BNI, BTN, atau Mandiri. Jika kartu sudah lama tidak digunakan, segera aktifkan kembali melalui cabang bank terkait agar dana dapat langsung masuk begitu bantuan disalurkan.
Cek Informasi Resmi dan Hindari Info Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi resmi dari Kemensos agar tidak tertipu oleh berita palsu atau situs abal-abal yang mengatasnamakan program bansos. Banyak beredar tautan palsu yang menjanjikan bantuan cepat cair, padahal tujuannya mencuri data pribadi.
Untuk menghindari hal tersebut, gunakan hanya situs dan aplikasi resmi Kemensos, yakni cekbansos.kemensos.go.id atau aplikasi “Cek Bansos” yang tersedia di Play Store dan App Store. Jangan pernah membagikan NIK, nomor rekening, atau data pribadi kepada pihak tidak resmi.
Petugas Dinas Sosial juga mengingatkan bahwa tidak ada pungutan biaya dalam proses pencairan bantuan. Jika menemukan oknum yang meminta uang dengan alasan mempermudah pencairan, masyarakat diminta segera melapor ke pihak berwenang.
Selain itu, penting untuk rutin memperbarui data di kelurahan atau dinas sosial setempat, terutama bagi penerima yang baru pindah alamat, mengganti nomor NIK, atau mengalami perubahan status ekonomi.
Bansos sebagai Dukungan Pemerintah bagi Keluarga Rentan
Program PKH dan BPNT merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk membantu keluarga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar. Melalui PKH, penerima manfaat mendapatkan bantuan tunai bersyarat untuk kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan gizi anak. Sementara itu, BPNT disalurkan dalam bentuk saldo elektronik yang dapat digunakan untuk membeli bahan pangan pokok.
Dengan memastikan data penerima tetap valid dan aktif, penyaluran bantuan dapat berjalan lebih tepat sasaran dan transparan. Pemerintah berharap masyarakat penerima manfaat bisa lebih mandiri serta terhindar dari kesulitan ekonomi di tengah kondisi harga kebutuhan pokok yang fluktuatif.
Bagi penerima yang belum mendapatkan bantuan, jangan berkecil hati. Masih ada kesempatan untuk mengikuti tahap pencairan berikutnya setelah melakukan pembaruan data sesuai ketentuan. Terus pantau informasi resmi dari Kemensos agar tidak ketinggalan jadwal pencairan berikutnya.