Program Magang Nasional

Kolaborasi Seskab dan KADIN Dukung Program Magang Nasional

Kolaborasi Seskab dan KADIN Dukung Program Magang Nasional
Kolaborasi Seskab dan KADIN Dukung Program Magang Nasional

JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menerima kunjungan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie, di Kantor Sekretariat Kabinet pada Kamis malam, 16 Oktober 2025.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha, khususnya terkait pelaksanaan Program Magang Nasional yang akan dimulai pada Senin, 20 Oktober 2025.

Seskab Teddy menyampaikan bahwa pertemuan ini menegaskan komitmen KADIN untuk mendukung partisipasi perusahaan-perusahaan swasta dalam program magang. 

“Ketum Kadin berkomitmen mendukung berbagai program pemerintah, salah satunya dalam keikutsertaan perusahaan-perusahaan swasta dalam Program Magang Nasional tahap pertama,” ujarnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang bagi lulusan baru untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata sekaligus meningkatkan keterampilan yang sesuai kebutuhan industri.

Bagi Teddy, pertemuan formal di kantor ini berbeda dari interaksi sebelumnya yang lebih sering berlangsung di luar agenda resmi. “Sering berjumpa dengan Ketum Kadin dalam berbagai pertemuan di luar kantor, dan baru saat ini berjumpa dalam suasana yang formal di kantor,” kata Teddy. Pertemuan ini sekaligus menegaskan pentingnya sinergi strategis antara pemerintah dan asosiasi bisnis dalam menyukseskan program-program pengembangan SDM nasional.

Tahapan Pelaksanaan Program Magang Nasional

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Cris Kuntadi, memaparkan sejumlah tahapan yang akan dilalui dalam pelaksanaan Magang Nasional 2025. Program ini dibagi menjadi beberapa fase, dimulai dari pendaftaran perusahaan dan pengajuan program magang yang berlangsung pada 1-14 Oktober 2025, diikuti pendaftaran peserta pada 7-15 Oktober 2025. Seleksi dan pengumuman peserta dijadwalkan pada 16-18 Oktober 2025. Tahap akhir adalah pelaksanaan magang yang akan berlangsung mulai 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026.

Batch pertama program ini menyediakan kuota awal bagi 20 ribu lulusan baru dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dengan skema ini, pemerintah menargetkan agar para fresh graduate dapat langsung merasakan manfaat dari pengalaman kerja praktis sekaligus memahami dinamika dunia industri. Magang ini diharapkan menjadi jembatan yang efektif antara pendidikan formal dan kebutuhan kompetensi pasar kerja.

Manfaat dan Perlindungan Peserta Magang

Selama enam bulan magang, peserta akan menerima uang saku setara upah minimum yang dibayarkan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), termasuk BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI. Selain itu, peserta juga mendapatkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek), mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Program ini dirancang untuk memberikan rasa aman dan perlindungan bagi para peserta selama menjalani masa magang.

Selain manfaat finansial, peserta juga akan memperoleh pendampingan dari mentor perusahaan, yang berperan memberikan arahan praktis dan membimbing mereka memahami proses kerja yang berlaku di industri. Setelah menyelesaikan program magang secara penuh, setiap peserta akan diberikan sertifikat resmi sebagai bukti partisipasi, yang dapat menjadi nilai tambah saat memasuki dunia kerja secara profesional.

Kombinasi antara pendanaan, perlindungan sosial, dan pendampingan profesional ini menjadi keunggulan Program Magang Nasional. Model ini dirancang tidak hanya untuk memperkuat keterampilan peserta, tetapi juga meningkatkan peluang mereka dalam berkarier secara berkelanjutan di sektor formal maupun industri kreatif.

Dampak Positif bagi Dunia Kerja dan Ekonomi Nasional

Program Magang Nasional diproyeksikan memberikan dampak positif jangka panjang bagi dunia kerja dan pertumbuhan ekonomi. Melalui kolaborasi dengan KADIN, peserta akan ditempatkan di perusahaan yang relevan dengan kompetensi mereka, sehingga mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja siap pakai di Indonesia. Sinergi antara pemerintah dan asosiasi bisnis ini diharapkan mendorong produktivitas, inovasi, dan kemampuan adaptasi para lulusan baru dalam menghadapi persaingan global.

Lebih dari itu, keterlibatan dunia usaha dalam program magang memperkuat ekosistem kerja berbasis praktik nyata. Perusahaan mendapatkan kesempatan untuk membentuk calon tenaga kerja yang sesuai standar industri, sementara peserta memperoleh pengalaman lapangan yang relevan dan berharga. Model ini sekaligus mendukung tujuan pemerintah untuk menurunkan angka pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi serta memperkuat kompetensi SDM sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan demikian, kolaborasi Seskab, KADIN, dan Kemnaker dalam Program Magang Nasional 2025 bukan hanya membuka kesempatan kerja bagi lulusan baru, tetapi juga menciptakan sinergi strategis antara sektor publik dan swasta dalam membangun kapasitas sumber daya manusia Indonesia. Program ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam menyiapkan generasi pekerja profesional yang adaptif, kompeten, dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index