Hari Internasional

Memaknai Hari Internasional Pemberantasan Kemiskinan 2025

Memaknai Hari Internasional Pemberantasan Kemiskinan 2025
Memaknai Hari Internasional Pemberantasan Kemiskinan 2025

JAKARTA - Tanggal 17 Oktober 2025 kembali menjadi momen penting di dunia internasional.

Hari ini diperingati sebagai Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan, menekankan bahwa perjuangan melawan kemiskinan bukan hanya soal pendapatan, tetapi juga martabat, keadilan, dan rasa memiliki. Sejak awal, peringatan ini menekankan peran masyarakat miskin itu sendiri sebagai aktor utama dalam mengentaskan kemiskinan, bukan sekadar objek bantuan.

Kilas balik sejarah menunjukkan bahwa peringatan ini berakar dari 17 Oktober 1987, saat lebih dari seratus ribu orang berkumpul di Trocadéro, Paris, untuk menghormati korban kemiskinan ekstrem dan menegaskan bahwa kemiskinan adalah pelanggaran hak asasi manusia. 

Semangat solidaritas tersebut tertuang dalam batu peringatan yang menjadi simbol perjuangan melawan kemiskinan, kini direplika di berbagai negara, termasuk di Markas Besar PBB di New York.

Melalui Resolusi Majelis Umum PBB 47/196 tahun 1992, 17 Oktober ditetapkan secara resmi sebagai Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan. Setiap negara diminta untuk menyelenggarakan kegiatan konkret yang mempromosikan pengentasan kemiskinan, sekaligus menghargai aspirasi masyarakat miskin. Peringatan ini menekankan bahwa mereka yang hidup dalam kemiskinan memiliki peran penting dalam merancang dan melaksanakan solusi yang tepat.

Makna Tema Tahun Ini

Tahun 2025, peringatan hari ini mengusung tema: "Ending social and institutional maltreatment by ensuring respect and effective support for families". Fokus utama tema adalah mengakhiri perlakuan buruk sosial dan kelembagaan terhadap keluarga miskin, sambil memastikan dukungan efektif yang menjaga keluarga tetap bersatu, berkembang, dan membentuk masa depan mereka sendiri.

Keluarga miskin sering menghadapi stigma dan perlakuan diskriminatif di institusi yang seharusnya mendukung, seperti sekolah, klinik kesehatan, dan sistem kesejahteraan sosial. 

Kelompok rentan termasuk ibu tunggal, komunitas adat, dan keluarga yang secara historis terpinggirkan—mengalami kendali yang mengikis kepercayaan diri, dan terkadang berujung pada perpisahan keluarga. Tema tahun ini menegaskan pentingnya membalik pola tersebut melalui pendekatan yang menghormati martabat individu.

Langkah Perubahan yang Ditekankan

Tema Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan 2025 mendorong tiga perubahan utama:

Dari kendali ke kepedulian: Layanan harus dimulai dari kepercayaan dan empati, mengurangi persyaratan yang bersifat menghukum, menyederhanakan dokumentasi, dan mengutamakan interaksi yang saling menghormati.

Dari pengawasan ke dukungan: Investasi harus seimbang antara pemantauan dan pemberian layanan penguatan keluarga, termasuk dukungan pendapatan, akses perumahan layak, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan mental, dan bantuan hukum.

Dari atas ke bawah hingga solusi yang diciptakan bersama: Keluarga yang hidup dalam kemiskinan harus dilibatkan dalam setiap tahap kebijakan—mulai dari penilaian, perancangan, penganggaran, hingga evaluasi—agar kebijakan mencerminkan kebutuhan nyata dan kendala yang dihadapi.

Pendekatan ini menekankan bahwa pengentasan kemiskinan efektif hanya bisa tercapai jika masyarakat miskin diberi ruang berperan aktif dalam solusi yang berdampak langsung bagi kehidupan mereka.

Peringatan Sebagai Momentum Kesadaran

17 Oktober bukan sekadar peringatan simbolis. Hari ini menjadi pengingat bahwa pengentasan kemiskinan membutuhkan tindakan konkret, kolaborasi lintas sektor, dan komitmen global. Peringatan ini memotivasi pemerintah, organisasi non-pemerintah, komunitas, dan masyarakat luas untuk bersama-sama mendesain program yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan, publik diajak untuk menghargai perjuangan masyarakat miskin, mengubah pandangan stereotip, dan memperkuat kebijakan yang memberdayakan keluarga. Kesadaran ini tidak hanya berdampak pada kehidupan individu dan keluarga, tetapi juga membangun fondasi sosial yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dampak Jangka Panjang dan Partisipasi Aktif

Selain sebagai momen refleksi, Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan juga mendorong pengembangan strategi jangka panjang. Keterlibatan masyarakat miskin dalam setiap proses, mulai dari identifikasi kebutuhan hingga evaluasi kebijakan, memastikan solusi yang dihasilkan relevan dan efektif.

Dengan menempatkan keluarga miskin sebagai pusat perhatian, peringatan ini menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan adalah tanggung jawab bersama. Pendekatan kolaboratif ini bukan hanya mengatasi kekurangan ekonomi, tetapi juga memperkuat hak-hak sosial, membangun kepercayaan, dan mengembangkan kapasitas keluarga untuk mandiri.

Melalui momentum ini, dunia diingatkan bahwa kemiskinan adalah tantangan kompleks yang membutuhkan perhatian holistik: dari kebijakan yang adil, dukungan sosial, hingga penguatan peran masyarakat miskin sebagai agen perubahan. Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan 2025 menekankan bahwa langkah-langkah tersebut harus berbasis martabat, rasa hormat, dan partisipasi aktif masyarakat yang terdampak.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index