Mobil PHEV

Chery Dominasi Penjualan Mobil PHEV di Indonesia 2025

Chery Dominasi Penjualan Mobil PHEV di Indonesia 2025
Chery Dominasi Penjualan Mobil PHEV di Indonesia 2025

JAKARTA - Pasar mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) di Indonesia menunjukkan peningkatan luar biasa sepanjang 2025.

Dari catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil jenis ini mencapai 3.316 unit pada Januari hingga September 2025, naik drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 136 unit. Fenomena ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia mulai melirik kendaraan elektrifikasi yang efisien dan ramah lingkungan.

Menariknya, dominasi pasar tahun ini justru dipegang oleh pabrikan asal China, khususnya Chery dan Jaecoo. Dua merek ini sukses mengungguli nama-nama besar asal Jepang maupun Eropa seperti Mazda, Lexus, hingga Volvo. Model Chery Tiggo 8 CSH menjadi bintang utama dengan catatan penjualan mencapai 2.441 unit, menempati posisi pertama mobil PHEV terlaris di Indonesia.

Model ini pertama kali diluncurkan pada Mei 2025 dengan harga mulai Rp499 juta, dan langsung mendapat sambutan positif dari konsumen berkat kombinasi desain elegan, performa tinggi, serta efisiensi bahan bakar yang impresif.

Jaecoo dan Chery Mantapkan Posisi Sebagai Pemimpin Baru

Selain Chery Tiggo 8 CSH, merek Jaecoo yang juga berada di bawah naungan Grup Chery menempati posisi kedua dalam daftar penjualan dengan model Jaecoo J7 SHS, mencatat 502 unit. Diikuti oleh Chery Tiggo 9 CSH dengan 123 unit, serta Jaecoo J8 SHS Ardis sebanyak 106 unit.

Kombinasi ini membuat Chery Group secara keseluruhan mendominasi lebih dari 90% pangsa pasar PHEV nasional dalam sembilan bulan pertama 2025. Strategi mereka terbilang agresif, dengan menghadirkan produk berteknologi tinggi namun tetap mempertahankan harga kompetitif.

Saat ini, Chery Group masih memanfaatkan fasilitas perakitan milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Bekasi, Jawa Barat. Namun, mereka juga tengah menyiapkan pembangunan pabrik baru di Indonesia sebagai upaya memperkuat rantai pasok dan memperluas ekspor ke kawasan Asia Tenggara.

Langkah ini sejalan dengan ambisi Chery menjadikan Indonesia sebagai basis produksi regional untuk kendaraan elektrifikasi, terutama PHEV dan EV.

Pabrikan Jepang dan Eropa Tak Mau Kalah

Meski Chery dan Jaecoo mendominasi, pabrikan asal Jepang dan Eropa tetap berupaya merebut pangsa pasar. Mazda menjadi satu-satunya merek Jepang yang berhasil masuk lima besar melalui model Mazda CX-80 2.5 AWD Kuro, dengan penjualan 39 unit.

Kemudian, Lexus RX 450h+ Luxury menyusul di posisi berikutnya dengan 31 unit. Kedua model ini menawarkan kemewahan khas Jepang dengan performa mesin hybrid yang efisien, meski harus bersaing ketat dengan merek China yang menawarkan fitur lebih canggih dengan harga lebih terjangkau.

Dari benua Eropa, Volvo juga turut bersaing melalui dua model andalannya, XC60 dan XC90, yang masing-masing mencatat penjualan 23 unit dan 18 unit. Sementara BMW XM AT dan Mazda CX-80 Elite menutup daftar sepuluh besar dengan masing-masing 14 unit dan 13 unit.

Kehadiran merek-merek premium ini menunjukkan bahwa pasar PHEV di Indonesia mulai terbuka di berbagai segmen, dari kelas menengah hingga kelas atas.

Insentif Pemerintah Dorong Minat Konsumen

Peningkatan signifikan penjualan PHEV juga tidak lepas dari peran pemerintah yang memberikan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 3%. Dukungan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025, yang mencakup berbagai jenis kendaraan hybrid, mulai dari mild hybrid, full hybrid, hingga plug-in hybrid.

Langkah tersebut bertujuan untuk mempercepat adopsi kendaraan rendah emisi di Indonesia dan menjadi bagian dari strategi transisi energi nasional. Dengan insentif tersebut, konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan tanpa perlu membayar harga setinggi mobil listrik murni (BEV).

Selain efisien, PHEV juga menawarkan fleksibilitas karena masih bisa diisi bahan bakar konvensional, namun tetap hemat energi berkat kemampuan mengisi daya langsung dari sumber listrik eksternal. Hal ini menjadi solusi ideal bagi konsumen yang belum sepenuhnya siap beralih ke mobil listrik penuh, terutama di daerah yang infrastruktur pengisian baterainya masih terbatas.

Pasar PHEV Terus Bertumbuh di Indonesia

Dengan penjualan yang terus meningkat dan dukungan kebijakan pemerintah, masa depan mobil PHEV di Indonesia tampak semakin cerah. Dominasi merek-merek seperti Chery dan Jaecoo menandakan perubahan besar dalam peta persaingan otomotif nasional.

Para pemain lama seperti Toyota, Mazda, dan Lexus kini dituntut untuk berinovasi lebih cepat agar tidak tertinggal. Sementara, konsumen diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan mobil PHEV yang menawarkan kombinasi efisiensi energi, performa tinggi, serta teknologi canggih.

Ke depan, dengan hadirnya pabrik baru Chery di Indonesia dan potensi insentif lanjutan, pasar PHEV diprediksi akan semakin kompetitif dan menjadi salah satu segmen paling menarik di industri otomotif nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index