JAKARTA - Langkah Timnas U20 Maroko di Piala Dunia U20 2025 menjadi kisah luar biasa dalam perjalanan sepak bola Afrika.
Bertanding di Chile, skuad muda asuhan Mohamed Ouahbi tampil mengesankan sejak babak penyisihan hingga akhirnya menembus partai puncak. Dalam laga semifinal yang berlangsung di Stadion Elias Figueroa Brander, Rabu, 15 Oktober 2025 atau Kamis dini hari WIB, Maroko berhasil menyingkirkan Perancis lewat adu penalti dramatis.
Kemenangan ini tidak hanya mengantarkan Maroko ke final, tetapi juga mengukir sejarah baru karena menjadi kali pertama mereka menembus partai puncak di ajang Piala Dunia U20.
Sejak awal turnamen, Maroko sudah menunjukkan konsistensi dan kedisiplinan permainan. Mereka lolos dari Grup C sebagai juara grup, lalu melangkah mulus ke babak 16 besar dengan menundukkan Korea Selatan. Momentum kemenangan berlanjut di perempat final, ketika mereka menyingkirkan Amerika Serikat. Kini, perjalanan luar biasa itu membawa mereka menghadapi salah satu kekuatan besar dunia, Argentina, di laga final.
Laga Semifinal Dramatis Penuh Ketegangan
Pertandingan antara Maroko dan Perancis berlangsung terbuka sejak menit awal. Kedua tim tampil agresif dengan tempo tinggi dan saling menekan di setiap lini. Maroko sempat membuka keunggulan lebih dulu setelah kiper Perancis, Lisandru Pierre Olmeta, melakukan kesalahan yang berujung pada gol bunuh diri pada menit ke-32.
Namun, keunggulan tersebut tak bertahan lama. Perancis berhasil menyamakan kedudukan melalui Lucas Michael di babak kedua setelah memanfaatkan peluang dari bola mati. Skor imbang 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir, dan laga harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu.
Situasi makin menegangkan ketika gelandang Perancis, Rabby Nzingoulla, diusir dari lapangan akibat menerima kartu kuning kedua pada menit ke-107. Meski unggul jumlah pemain, Maroko gagal memaksimalkan kesempatan tersebut untuk menambah gol hingga pertandingan usai. Skor tetap 1-1 dan laga pun harus ditentukan melalui adu penalti.
Dalam momen penuh tekanan itu, para pemain muda Maroko tampil lebih tenang. Lima dari enam algojo mereka berhasil menunaikan tugas dengan baik. Sebaliknya, dua penendang Perancis gagal menjalankan eksekusi. Hasilnya, Maroko menang 5-4 dan memastikan tiket ke final dengan cara dramatis.
Kebanggaan untuk Benua Afrika
Kemenangan atas Perancis menjadi catatan emas bagi sepak bola Maroko sekaligus benua Afrika. Sebelumnya, prestasi terbaik mereka di ajang Piala Dunia U20 adalah mencapai semifinal pada tahun 2005. Kini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, mereka berhasil menembus final turnamen dunia kelompok usia muda tersebut.
Pelatih Mohamed Ouahbi pun tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Ia menyebut kemenangan itu lahir dari kerja keras, disiplin, dan kepercayaan diri para pemain yang terus berkembang di setiap pertandingan. “Kami menghadapi salah satu tim terbaik dunia, dan para pemain menunjukkan karakter luar biasa. Mereka pantas mendapatkan ini,” ujar Ouahbi usai pertandingan.
Capaian ini juga menjadi bukti bahwa investasi besar Maroko dalam pembinaan usia muda mulai membuahkan hasil. Program pengembangan pemain muda yang dijalankan federasi mereka berhasil mencetak generasi berbakat yang kini bisa bersaing di level tertinggi dunia.
Tantangan Berat Menanti di Laga Final
Di partai final, Maroko akan menghadapi Argentina yang sebelumnya menundukkan Kolombia dengan skor tipis 1-0. Pertandingan puncak ini diprediksi berlangsung sengit, mengingat Argentina datang dengan reputasi besar sebagai salah satu negara paling sukses dalam sejarah sepak bola dunia.
Namun, kepercayaan diri pemain Maroko sedang berada di puncak. Mereka terbukti mampu mengalahkan lawan-lawan tangguh seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Perancis. Dengan mentalitas juara yang mulai tumbuh, Maroko berpotensi memberi kejutan lain di laga pamungkas.
Selain membawa kebanggaan bagi negaranya, kemenangan di final akan menjadikan Maroko sebagai negara Afrika pertama yang menjuarai Piala Dunia U20.
Perjalanan ini menunjukkan bahwa sepak bola Afrika kini semakin diperhitungkan. Dengan semangat tinggi dan dukungan publik yang luar biasa, skuad muda Maroko bertekad menutup turnamen ini dengan gelar juara bersejarah.